Gedung Rektorat Universitas Brawijaya: Sejarah dan Perkembangannya
Kebijakan-kebijakan strategis yang dibuat di dalam gedung ini tidak hanya memengaruhi kehidupan akademis, tetapi juga membentuk masa depan para mahasiswa dan tenaga pendidik. Salah satu gedung rektorat paling ikonik di Kota Malang, yakni gedung rektorat Universitas Brawijaya.
Universitas Brawijaya (UB) didirikan sebagai Jawatan Pendidikan Tinggi (JPT) pada 5 Januari 1963 berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 129/1962. Pada tanggal 11 Juli 1963, status JPT diubah menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan berganti nama menjadi Universitas Brawijaya. Universitas ini terletak di Malang, Jawa Timur, Indonesia.
Sejarah Gedung Rektorat Universitas Brawijaya (UB)
Gedung Universitas Brawijaya (UB) terletak di Jl Veteran, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Setidaknya terdapat beberapa kepemimpinan atau rektor UB yang mendirikan gedung rektorat Universitas Brawijaya. Salah satu rektor yang berjasa dalam meneruskan pembangunan gedung rektorat UB, yakni Prof. Drs. Zainal Arifin Achamadi, MPA. yang menjabat antara tahun 1987-1993.
Gedung Rektorat Universitas Brawijaya menjadi pusat administrasi dan pengambilan keputusan untuk kegiatan akademik dan administratif universitas. Seiring dengan perkembangan Universitas Brawijaya, gedung Rektorat mengalami beberapa perubahan dan pengembangan.
Perkembangan Gedung Rektorat Universitas Brawijaya (UB)
Kini, bangunan 8 lantai yang berada tepat di tengah kampus UB 1 ini merupakan gedung yang menjadi tempat kerja oleh Rektor, Wakil Rektor, beserta jajarannya untuk mengatur berbagai layanan dan administrasi keuangan dan kemahasiswaan. Selain itu, gedung rektorat UB menjadi icon dan spot foto yang menarik untuk para mahasiswa saat wisuda maupun kegiatan seperti biasa.
.jpg)
Komentar
Posting Komentar