Stasiun Kotabaru: Saksi Perkembangan Kota Malang

Sejarah stasiun kotabaru Malang

Kota Malang adalah kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya. Kota dengan sekitar 846.126 penduduk menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 ini memiliki berbagai potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Keindahan alam, struktur wilayah dan daya tarik hiburan mampu mendatangkan berbagai wisatawan, baik lokal maupun internasional. Selain itu, sektor perdagangan juga menyumbang pertumbuhan ekonomi sekitar 2,1 persen menurut data BPS tahun 2022.

Banyak orang dari luar Malang yang berbondong-bondong menuju Kota Dingin ini untuk berlibur maupun mengenyam pendidikan, karena alamnya yang sangat indah serta perguruan tinggi yang terbukti kualitasnya.

Potensi ini harus dilihat oleh pemerintah agar menjadi kelebihan dan keuntungan bagi warga Malang. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah Kota Malang supaya lebih perhatian terhadap berbagai transportasi yang mempermudah akses menuju Malang.

Nah, salah satu transportasi umum yang menjadi saksi perkembangan Kota Malang adalah kereta api. Kota Malang merupakan ujung dari jalur kereta api pertama yang dibangun oleh perusahaan kereta api negara Staatsspoorwegen (SS) yaitu lintas Surabaya – Pasuruan - Malang. Yuk cari tahu selengkapnya!

Sejarah Stasiun Kotabaru Malang

Sejarah stasiun kereta api di Malang dimulai pada tahun 1879. Tahun tersebut adalah peresmian bagi jalur sepanjang 112 km sebagai ujung jalur kereta api pertama di lintar Surabaya-Pasuruan-Malang dan pembukaan stasiun Malang.

Bangunan stasiun menghadap ke timur arah barak militer yang dimanfaatkan untuk mobilitas tentara Belanda dan karena masih terdapat beberapa rumah serta masih area persawahan.

Pasca penetapan status Malang sebagai kotamadya, terdapat rencana pemindahan stasiun pada tahun 1930-an yang sebelumnya disisi timur rel untuk dipindahkan ke arah barat. Pemindahan ini dikarenakan barak militer menutupi perkembangan Kota Malang ke timur, dan di area barat yang tanahnya lebih tinggi.

Oleh karena itu letak stasiun yang berada di sebelah timur rel kereta api menjadi tidak menguntungkan, dan juga mempertimbangkan Lapangan JP Coen (Alun-alun Bundar) yang sudah dibayangkan sebagai pusat pemerintahan.

Saksi Stasiun Kotabaru atas Perkembangan Kota Malang

Hingga saat ini, stasiun Kotabaru Malang sering mengalami peningkatan fasilitas dan pelayanan untuk memberikan pengalaman terbaik bagi setiap penumpang. Peningkatan ini tidak hanya terjadi pada aspek pokok stasiun, namun juga desain yang terlihat lebih mewah dan modern di sisi timur stasiun.

Stasiun ini tidak hanya menjadi pusat penting dalam sistem transportasi kereta api di wilayah tersebut, tetapi juga berfungsi sebagai hub transportasi lokal yang terintegrasi dengan moda transportasi lain seperti angkot untuk memfasilitasi mobilitas penduduk.

Keberadaan Stasiun Kotabaru Malang ini telah memberikan dampak pada perkembangan ekonomi dan sosial di sekitarnya. Kawasan sekitar stasiun biasanya menjadi pusat bisnis dan perdagangan yang berkembang bagi warga maupun pendatang.

Dengan adanya stasiun Kotabaru juga memberikan akses kemudahan bagi warga luar malang yang mengunjungi Kota Malang. Ditambah dengan status stasiun antar-kota yang menghubungkan ke berbagai daerah di Pulau Jawa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gedung Rektorat Universitas Brawijaya: Sejarah dan Perkembangannya

Gedung Rektorat Universitas Negeri Malang Beda? Cari Tahu Faktanya Di Sini!

Menelusuri Jejak Pembangunan Gereja Katedral, Ijen Malang